Kajati Sulsel Agus Salim Hadiri Rakor Penyiapan Lahan Peternakan Sapi Perah
Investor Vietnam Lirik Peluang Sapi Perah di Sulawesi Selatan
KEJATI SULSEL, Makassar— Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Agus Salim menghadiri Rapat Koordinasi Penyiapan Lahan untuk pengembangan peternakan sapi perah di Sulawesi Selatan yang dilaksanakan Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Rabu (22/1/2025).
Rapat ini dipimpin langsung Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry. Turut hadir Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Sekretaris Daerah Sulsel Jufri Rahman, Bupati Wajo, Pj Bupati Sidrap dan undangan lainnya.
Kajati Sulsel Agus Salim menyatakan siap menjadi mendukung pelaksanaan investasi pengembangan Sapi Perah di Sulawesi Selatan. Terlebih sudah ada Satgas Percepatan Investasi yang siap mengawal program tersebut.
“Saatnya Satgas Percepatan Investasi bekerja mengawal peluang investasi yang masuk ke Sulsel. Saya minta semua instansi terkait mendukung penyedian lahan hingga proses investasi dari investor,” kata Agus Salim.
Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry menjelaskan rapat ini dilaksanakan dalam rangka mendukung program Percepatan Pengembangan Industri Susu Nasional melalui Skema Investasi Asing.
Serta dalam rangka menjamin ketersediaan susu segar untuk mendukung Program Nasional Makan Bergizi (MBG).
“Kami merespon baik dan menyatakan Sulsel sangat butuh masuknya investasi sapi perah ini. Apalagi hal ini mendukung Asta Cita Presiden Prabowo dan program makan bergizi gratis,” jelas Prof Fadjry.
Salah satu investor asing yang berminat dengan potensi sapi perah di Indonesia adalah PT True Happiness Group (TH)dari Vietnam. Ditargetkan investasi TH Group akan menghasilkan 250 ribu sapi perah sampai tahun 2029.
Untuk tahun 2025 ini sudah direncanakan akan direalisasikan 10 ribu ekor sapi yang membutuhkan lahan seluas 10.000 hektar. Beberapa daerah di Indonesia telah disurvei untuk investasi tersebut, diantaranya di Wajo dan Luwu Utara.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan TH Group dan Kementan, dipilih 3 lokasi utama investasi. Pertama di Wajo Sulawesi Selatan, kedua di Barito Utara-Barito Selatan Kalimantan Selatan dan ketiga di Poso Sulawesi Tengah.